Tuesday, September 23, 2014

#6 - Day Two Europe | Istanbul to Amsterdam by flight

There's not much to tell di hari kedua kami di Istanbul, secara kami sudah janjian dengan driver sewaan jam 8.30 pagi untuk cabut ke Istanbul Sabkiha, Vural-si empunya penginapan menganjurkan kami pergi se-early itu agar paling tidak jam 10 pagi sudah ada di Istanbul Sabikha yang jaraknya lumayan jauh dan takut macet.

Kami breakfast terlebih dahulu dan terkaget-kaget dengan porsi breakfast yang memang disodorin alias porsian dengan porsi Eropa yang besar dan lengkap, alhamdulillah.... Pagi itu sesuai ramalan cuaca, hujan dan mendung, kami berdua sepertinya yang makan pagi paling early, belum banyak yang beraktivitas, mungkin karena cuaca juga mendukung....

Sehabis makan pagi, kami do last packing, dan bersiap turun sambil membayangkan bakal nurunin koper dari lantai 5 hotel ini...wadow, kerja keras euyyyy.... Eh ndilalah jam 8.30 pintu kamar diketuk, rupanya Ahmed yang menanyakan kesiapan kami untuk check out, dan ketika kami iyakan, dengan sigap, ia membawa 2 koper kami, alhamdulillah hehehe...gak jadibawa koper alaihim....

Kami naik mobil sewaan yang kemarin lagi, kalau kemarin dari Istanbul Attaturk biaya mobil 15 €, nah sekarang karena jauhan biaya mobil kami 35€.... Daaannn memang jauh ya Istanbul Sabikha itu... Lumayan lah tontonan kami pagi itu adalah penduduk Turki yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik on their way to office and other  morning activity.... Traffic semula lancar dan dekat tol mulai jam... Mobil pribadi yang jadi fave disini banyak VW, lalu Renault ...




Just arrive to airport, kami approaching Arbys, lumayan untuk isi perut  sambil nunggu waktu check in, beruntung kita brunch dan bungkus sisanya 😁 karena bekel kami ini bakal useful di Amsterdam nanti....



Oh ya, kami naik Turkish airline, waktu tempuh 1 jam 40 menit, tapi karena ada beda waktu 1 jam, maka waktu tempuh jadi 2 jam 40 menit. Pada awalnya, kami sudah beli tiket transavia, budget airline milik KLM.... Cheaper udah jelas dibanding Turkish ya, beda 600 ribuan, pakai Transavia kena 2,8jt sementara Turkish kena 3,4jt... Ehhhh ndilalah saya terima email ganti destination aja gitu....trrus emailnya simply button agree dengan perubahan tempat mendarat...laaahhh anehhh... Udah gitu contact center ngelayaninnya pake telepon ...gubraggg.... Well anyway, akhirnya nelpon jugalah saya (waktu di Indonesia) untuk cancel, ternyata memang dikasih pilihan, mau ganti penerbangan aja atau refund, teranglah saya pilih refund....

Pendek kata.... Langsung book turkish airline, gegara mutung dan takut kalo book budget airline kejadian lagi.... Good option ternyata,... Bukan hanya dapat jatah begasi 30K, tapi  juga dapat meal yang rasanya enak, hehehe... 



All in all enak pake Turkish airline.... Meski tetep aja nunggu penerbangannya udah kayak Garuda pake telat.... Btw journey ke amsterdam banyak turbulence nya ya.... Dan di point point tertentu ngelihat awan yang luar biasa indahnya.



Dan sampailah kami di Schipoll dengan selamat, alhamdulillah

Monday, September 22, 2014

#4 - day one | Yeni Cami or New Mosque

Kalau Approaching Lombok dengan bandara lama, berasa pantes kalau Lombok dijuluki pulau seribu mesjid, begitu yang saya rasakan ketika pesawat akan mendarat di Istanbul, puluhan minaret dengan menara khas menjulang di sana sini, dan ketika inland, baru bener berasa kalo jarak satu cami ke cami yang lain beneran bisa 200 meter aja. Jadi ketika waktu shalat berkumandang, udah berasa familiar banget sayah, karena azan bisa berkumandang bak bersahut-sahutan....betahhhhh

Rencananya setelah istirahat, kita mau jalan ke surrounding hotel, apa daya setelah sempet car makan sebentar, terus bobok siang, tubuh gak bisa diboongin kalau ternyata butuh much more waktu istirahat... Yang ada bablas ketiduran sampe waktu gelap jelang magrib... Pasrah jadinya....

Tapi kita tetap menjalankan misi untuk jalan-jalan ke arah sultan ahmet city.... Ternyata gak 15 minute walk yahhhh seperti orang hotel bilang tapi 30 menit artinya sekitar 3 kilo dari hotel, kalau ukuran orang Turki iyalah 15 menit la wong langkahnya panjang-panjang dan cepet-cepet gitu .....



Kita sampai ke Yeni Cami atau New Mosque, yang menurut wikipedia ini dia history nyah...

The Yeni Cami, meaning New Mosque; originally named theValide Sultan Mosque (TurkishValide Sultan Camii) and later New Valide Sultan Mosque (TurkishYeni Valide Sultan Camii) after its partial reconstruction and completion between 1660 and 1665; is an Ottoman imperial mosque located in the Eminönü quarter ofIstanbulTurkey. It is situated on the Golden Horn, at the southern end of the Galata Bridge, and is one of the famous architectural landmarks of Istanbul.

The construction of the mosque began in 1597. It was ordered by Sultana Safiye, who was the wife of Sultan Murad III and later Valide Sultan (Queen Mother) of Sultan Mehmed III. She ordered the mosque in her capacity as Valide Sultan, two years after Mehmed III's ascension to the Ottoman throne in 1595, hence the original formal name "Valide Sultan Mosque".
The original architect was Davut Ağa, an apprentice to the great Mimar Sinan. However, Davut Ağa died in 1599 and was replaced by Dalgıç Ahmed Çavuş. The construction took more than half a century and was completed by another Valide SultanSultana Turhan Hatice, mother of Sultan Mehmed IV.
The project was hampered by political disconnect, and its location and monetary implications created dissent in the court. The Eminönü neighborhood was the city's foremost commercial center, and home to a predominantly Jewish population. In situating the mosque there, Sultana Safiye hoped to extend the sphere of Islamic influence within the city, capitalizing on the growing discontent of local and foreign merchants caused by the growing power and influence of their Jewish counterparts, which gave the Sultan an easy justification for confiscating their property. However, the vast monetary outlay drew sharp criticism. In particular, the Janissaries resented the growing political power of the Valide Sultan, and believed the mosque to be an unnecessary expenditure. Sultana Safiye was forced to abandon the project upon Mehmed III's death in 1603. The new Sultan, Ahmed I, had no interest in pursuing the project after Sultana Safiye was relegated to the harem and the construction was abandoned.

Alhamdulillah, Aa sempet shalat Isya disitu, lah bukannya tadi udah dijama' hehe... Speechless liat mesjid ini beneran... Eksterior nya grand banget seperti kastil keliatan mewah, interior nya kecil padahal tapi kaligrafi yang penuh di langit langit mesjid itu beneran bikin stun.



#3 - day one | suatu hari di Fatih district

Photo journal, cerita on drafting....

#2 - Day one | Transit di Doha, Hamad airport

Sehabis beli tiket lewat pameran di awal-awal tahun ini, saya browsing airport Qatar secara bakal transit disitu karena kami pp menggunakan Qatar Airways Yang terpenting buat saya waktu itu adalah adanya tempat nunggu yang nyaman untuk tidur hehehe.... Secara waktu transit kami di perjalanan pulang adalah 5 jam dan waktunya bobok.... Yah saya pikir lumayanlah, ada lounge dan kalo bete banget bisa pake hotel... Ehhh ketika saya coba browse lagi sekitar 1-2 months before our schedule, baru nyadar tampilan web berubah dan tempat yang difoto gak selama alias sejadul di foto sebelumha, owhhh rupanya Hamad Airport baru dilaunch April 2014, wahhhh senangnyaaa.. Berarti bakal nyaman dan bersih nih....

Secara arsitektur sih gak ada yang baru ya, maksudnya selayaknya airport lain gitu, nah, secara kami belum shalat subuh, maka we are heading to mushala.... Saya nggak pernah pakai mushala changi jadi gak bisa bandingin head to head, tapi waktu saya masuk mushala di aiport Hamad, saya langsung suka.... Bersih, nyaman dan syahdu.... Sambil bermimpi mushala cengkareng seperti ini....



Di tengah hall ada mobil ferari nongkrong, undian buat yang belanja di duty free...kalo kita yang menang, ngirim ke Indonesia gimana tuh ya??? Ahhh sudahlah.. Hahaha....


Okeh abis nyubuh, selfie selfie dulu, sebelum akhirnya naek qatar lagi nyambung dari situ menuju Turki....


Owhhh saya belum cerita soal Qatar flight inside ya.... Seneng aja pas masuk pesawat, sapaannya adalah "assalamu alaikum" dan diakhiri dengan "syukron"  plus untuk makanan ada choice meski rasa sih be honest gak terlalu istimewa, masi enak Garuda sih hehe... Maaf yaaa.... Tapi all in all flightnya bagus, kita dari Jakarta ke Qatar naek airbus, nah dari Qatar ke Turki naek Boeing.... Wah ga bener nih... Saya bisa perjuangan pas naek budget airline kalo gini caranya.... Hehehe....